Rabu pagi.....

Terbangun dari tidurku waktu menunjukan pukul 05.00 wib. kuambil air wudu Dan ku berdiri untuk menunaikan shalat shubuh, Setelah ku selesai menunaikan itu semua akupun duduk santai sambil ngutak ngatil telpon seluler yang aku punya, Ku coba menghubungi seseorang yang ku kagumi selama ini Dan ketika itu akupun larut ceria pada obrolan pagi itu yang sedang kulakukan, tanpa terasa waktu terus berlalu dan mentaripu mulai terlihat cerah di kaca jendela kamar tempat tidurku, semangat pagipun tubuh subur dalam hati ini senangnya hati ta bisa terbayangkan aku hanya bisa merasakannya kebahagiaan pagi itu, terimakasih ya allah kau telah memberikan kebahagiaan yang amat sangat indah padaku, terimakasih sayagku kau telah berika aku kebahagiaan yang sagat indah dan nikmat kurasakan.... kau adalah seseorang yang sangat ku kagumi.... ku sayang kamu....

saat menunggumu kembali

hari-hari ini sangatlah gundah kujalani aku menunggu seseorang yang aku harapkan kedatangannya untukku saat ini dan untuk selamanya,,, indahnya malam ga begitu indah kurasakan saat pikiran ini memikirkanmu sempurnanya afa yang kudapat hari ini ga begitu optimal saat kamu tida merasakan afa yang ku dapatkan, kemana langkah ini pergi selalu terlintas akan bayangmu yang telah sekianlama ta ku pandang ayunya wajahmu kesempunaan ini ga begitu lengkap aku rasakan dan ga begitu uth aku dapatkan,,,,, aku selalu berusaha tuk jadi yang terbaik saat kamu membutuhkan afa yang terbaik untukmu dariku,,,, cintamu motipasiku untuk berjalan mengarungi hidup ini.......

untukmu ayah

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

KEPERGIANMU

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas